Sarolangun Jambi, Indopubliknews.com
Penanganan stunting memang sulit karena merupakan masalah kolektif yang melibatkan berbagai sektor dan membutuhkan perubahan perilaku yang mendasar, bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau keluarga semata.
Tak ketinggalan Pemerintah Kabupaten Sarolangun berkomitmen sebagai bukti nyata mendukung program nasional dan Astacita Presiden RI, Prabowo Subianto. Melalui Dinas DPPKB Sarolangun, Bupati Kabupaten Sarolangun Hurmin SE yang diwakili Wakil Bupati Sarolangun Gerry Trisatwika SE melaunching program “Genting Berbakti Maju dan Besti Catin”.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sarolangun Jupri SE usai rapat koordinasi (Rakor) penguatan praktik baik upaya percepatan penurunan stunting, yang gelar di aula Kantor Bupati Sarolangun pada Senin , 20 Oktober 2025. Siang.
Kepada sejumlah awak media Jupri mengatakan, data rilis daripada kasus stunting di tahun 2025, dimana sebelumnya Sarolangun juara satu se-provinsi Jambi dalam hal penanganan stunting yang hanya 6,8%. Dan saat ini masih menunggu data valid kasus stunting dari Menteri Kesehatan.
“Kita belum dapat data rilis daripada kasus stunting di 2025 ini. Kita masih menunggu, dan mudah-mudahan memang kita masih preferensi terendah di Provinsi Jambi sehingga nanti apa hasil dari pada rilis kasus stunting nanti mudah-mudahan Sarolangun tetap mempertahankan juara pertama berbasis terendah se-provinsi Jambi”. Kata Jupri.
“Hari ini komitmen bapak Bupati Sarolangun dan Wakil Bupati Kabupaten Sarolangun sebagai Pemerintah daerah memberikan bukti nyata dukungan beliau terhadap program nasional termasuk program Astacita bapak Presiden Prabowo Subianto terkait dengan stunting, hari ini kita meluncurkan atau Launching program “Genting Berbakti Maju”, jadi genting ini program nasional seluruh Indonesia melaksanakan program tersebut dan di Sarolangun kita kolaborasikan dengan Genting Berbakti Maju. Genting ini adalah gerakan orang tua asuh cegah stunting yang berbakti majunya dari pemerintah Sarolangun itu artinya bekerja bakti untuk Sarolangun Maju”. Sambung nya.
Ia menjelaskan, kegiatan berbakti maju ini salah satunya yaitu serut 17 penting, ini singkatan dari sedekah rutin setiap tanggal 17 pencegahan stunting, ini dilakukan oleh ASN sesuai instruksi Bupati secara tertulis yang sudah keluar.
“Nanti dari sedekah atau sumbangan ASN ini dikumpulkan dan kami akan menyampaikan atau menyalurkan bantuan ini kepada data KRS (data keluarga resiko stunting). Ini datanya valid kami kolaborasi dengan kordinator KB setiap Kecamatan dan akan menyalurkan bantuan sedekah dari Serut 17 penting ini yang merupakan dari program komitmen genting berbakti maju”. Ucapnya.
“Satu lagi juga hari ini kami meluncurkan inovasi daerah, inovasi daerah dalam penanganan stunting ini adalah “Besti Catin” nah, bestiecatin ini lebih cocok kita terapkan karena besti catin ini adalah bebas stunting calon pengantin harapan kita untuk mencegah stunting ini memang dilakukan di hulu sebelum terjadi kalaulah sudah terjadi stunting akan lebih susah diatasi, nah kalau dihulu itu kita coba inovasi bahwa ada Besti Catin yang digagas Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun”. Timpalnya.
Dikatakannya, bahwa Besti Catin ini melaksanakan perjanjian kerja sama dengan Kementerian agama dan dibantu seluruh Kepala KUA di Kecamatan. Dan akan melakukan pembinaan bersama dengan Dinas terkait seperti Dinas Kesehatan dan Dokter nya.
“Nanti akan memberikan pembinaan penyuluhan memberikan edukasi terkait bagaimana upaya-upaya calon pengantin ini nanti tidak melahirkan keturunan stunting. Nah artinya kita mencegah sebelum terjadi artinya lebih baik sediakan payung sebelum hujan. Dan inilah bentuk kegiatan hari ini ada dua gagasan yang saya anggap pak Bupati dan Wakil Bupati sudah menunjukkan komitmen beliau untuk mendukung program pusat atau program Nasional”. Ucapnya.
“Harapan kami meningkatnya kesadaran masyarakat, meningkatnya para muda mudi, meningkatnya calon-calon pengantin ini betapa pentingnya mencegah di hulu agar keturunan kelak tidak stunting karena kita bayangkan kalau orang stunting ini itu tadi saya bilang ciri-cirinya bukan hanya sekedar pendek tapi juga tidak memiliki kecerdasan berfikir yang baik artinya kalau dia masih melahirkan ini otomatis generasi-generasi kedepan baik Sarolangun atau umumnya Indonesia, ini tidak bisa berkembang dengan baik. Dan oleh karenanya, upaya yang diperlukan mencakup intervensi dari sisi gizi makanan, kesehatan, dan lingkungan”. Ujar Kadis DPPKB Jupri SE. (bas).







